Baru sempet gue buka lagi nih blog,,, sekedar share jha sii..
gak lama ini gue sama ibuu gue "pulkam" alias pulang kampung, sebenernya sii lebih tepatnya nengokin mbah gue yang lagi sakit :'( .. yappp gue pulkam ke yogyakarta, tepatnya sii di bantulnya desa dowaluh....
Dari situ gue dapat kenangan yag indah dan pastinya menyenangkan karena dengan itu gue bisa ngisi waktu liburan sem. 4 gue yang lama bener, ada kale 2 bulan lebih..
#ehhh gak terasa jha gue udah lewat semester 4 nii shob....
hhehehhehehh
gue disini bakal share foto2 yang bagus banget selama gue di jogja. ada 3 lokasi yang gue pingin share yaitu:
1. di bantul --> yang penuh banget sama hijaunya sawah
2. di malioboro (yang terkenal itu tu,,,, terkenal rameeenya,,,,) hhahahh #cukup
3. di alun2 yogyakarta (keren tempatnya pas malem2)
Entah apa yang akan gue posting dalam blog ini,, blog yang udah di bikin beberapa tahun yang lalu baru sekarang gue buka,,,, hehheheh ,,
Bingung sii mau diisi apa... hhaha #loh
mulai sekarang gw gak akan posting informasi lagi dari sumber2 lain.....
mending di halaman blog ini gue gunain buat posting pengalaman2 baru yang gue temuin selama gue masih dalam tahap brahmacari ini,,,
Untuk ajang curhat juga boleh koq.. :)
Swastika
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Diyakini sebagai salah satu simbol tertua di dunia, telah ada sekitar 4000 tahun lalu (berdasarkan temuan pada makam di Aladja-hoyuk, Turki), berbagai variasi Swastika dapat ditemukan pada tinggalan-tinggalan arkeologis ( koin, keramik, senjata, perhiasan atau pun altar keagamaan) yang tersebar pada wilayah geografis yang amat luas.
Wilayah geografis tersebut mencakup Turki, Yunani, Kreta, Cyprus, Italia, Persia, Mesir, Babilonia, Mesopotamia, India, Tibet, China, Jepang, negara-negara Skandinavia dan Slavia, Jerman hingga Amerika.
[sunting] Etimologi
Kata Swastika terdiri dari kata Su yang berarti baik, kata Asti yang berarti adalah dan akhiran Ka yang membentuk kata sifat menjadi kata benda. Sehingga lambang Swastika merupakan bentuk simbol atau gambar dari terapan kata Swastyastu (Semoga dalam keadaan baik).[sunting] Swastika dalam berbagai bangsa
Simbol ini, yang dikenal dengan berbagai nama seperti misalnya Tetragammadion di Yunani atau Fylfot di Inggris, menempati posisi penting dalam kepercayaan maupun kebudayaan bangsa-bangsa kuno, seperti bangsa Troya, Hittite, Celtic serta Teutonic. Simbol ini dapat ditemukan pada kuil-kuil Hindu, Jaina dan Buddha maupun gereja-gereja Kristen (Gereja St. Sophia di Kiev, Ukrainia, Basilika St. Ambrose, Milan, serta Katedral Amiens, Prancis), mesjid-mesjid Islam ( di Ishafan, Iran dan Mesjid Taynal, Lebanon) serta sinagog Yahudi Ein Gedi di Yudea.Swastika pernah (dan masih) mewakili hal-hal yang bersifat luhur dan sakral, terutama bagi pemeluk Hindu, Jaina, Buddha, pemeluk kepercayaan Gallic-Roman (yang altar utamanya berhiaskan petir, swastika dan roda), pemeluk kepercayaan Celtic kuna (swastika melambangkan Dewi Api Brigit), pemeluk kepercayaan Slavia kuno (swastika melambangkan Dewa Matahari Svarog) maupun bagi orang-orang Indian suku Hopi serta Navajo (yang menggunakan simbol itu dalam ritual penyembuhan). Jubah Athena serta tubuh Apollo, dewa dan dewi Yunani, juga kerap dihiasi dengan simbol tersebut.
Di pihak yang lain, Swastika juga menempati posisi sekuler sebagai semata-mata motif hiasan arsitektur maupun lambing entitas bisnis, mulai dari perusahaan bir hingga laundry.
Bahkan, swastika juga pernah menjadi simbol dari sebuah kekejaman tak terperi saat Hitler menggunakannya sebagai perwakilan dari superioritas bangsa Arya. Jutaan orang Yahudi tewas di tangan para prajurit yang dengan bangga mengenakan lambang swastika (Swastika yang “sinistrovere”: miring ke kiri sekitar 45 derajat) di lengannya.